Pendidikan

Kemampuan Belajar Dan Problematikanya

Manusia diciptakan dan dilengkapi dengan intelegensi / kecerdasan  yang memiliki kemampuan luar biasa, kemempuan inilah yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, maka kemampuan inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi.
 

PENGERTIAN INTELEGENSI

Intelegensi : kemampuan yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.

William stern mengemukakan batasan sebagai berikut

intelegensi: kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya.

Williams stern berpendapat bahwa intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan. Pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi seseorang. Prof. Waterink seorang mahaguru di Amsterdam, menyatakan  bahwa menurut penyelidikannya belum dapat dibuktikan bahwa intelegensi dapatdiperbaiki atau dilatih. Belajarberpikir hanya diartikannya, bahwa banyaknya  pengetahuan bertambah akan tetapi tidak berarti bahwa kekuatanberfikir bertambah baik.

Maka dari itu pendapat-pendapat baru membuktikan bahwa intelegensi pada anak-anak yang lemah pikiran dapat juga dididik dengan cara lebih tepat. Jugak kenyataan membuktikan bahwa daya pikir anak-anak yang telah mendapat didikan dari sekolah menunjukkan sifat-sifat yang lebih baik daripada anak yang tidak bersekolah.

Dari batasan yang dikemukakan di atas, dapat kita ketahui  bahwa :

Intelegensi itu adalah faktor total. Berbagai macam daya jiwa erat bersangkutan didalamnya (ingatan, fantasi, perasaan, perhatian, minat dan sebagainya turut memApengaruhi intelegensi seseorang.

Kita hanya dapat mengetahui intelegensi, dari tingakh laku  atau perbuatannya yang tampak. Intelegensi hanya dapat kitaketahui dengan cara tidak langsung, melalui “kelakuan inteligensinya”.

Bagi suatu perbuatan intelegensi bukan hanya kemampuan yang dibawa sejak lahir saja yang penting. Faktor-faktor lingkungan dan pendidkan pun memegang peranan.

Bahwa manusia itu dalam kehidupannya senantiasa dapat menetukan tujuan-tujuan yang baru, dapat memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mewujudkan dan mencapai tujuan itu.

Pengukuran intelegensi

Tes binet-simon terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang dikelompokkan menurut umur (untuk anak-anak umur 3-15  tahun) pertanyaan-pertanyaan itu sengaja dibuat tidak berhubungan dengan pelajaran disekolah.

Seperti :

-mengulang kalimat-kalimat yang pendek atau panjang

-mengulang deretan angka-angka

-memperbandingkan berat timbangan

-menceritakan isi gambar-gambar

-menyebutkan nama bermacam-macam warna

Dengan tes semacam inilah usia kecerdasan seseorang diukur / ditentukan. Dari hasil tes itu ternyata sama dengan usia sebenarnya (usia kalender). Sehingga dengan demikian kita dapat melihat adanya perbedaan-perbedaan IQ (Inteligentie Quotient) pada tiaap orang / anak.

Test binet-simon ini kemudian terkenal kemana-mana. Di Jerman, di Inggris, dan diperbaharui sesuai kebutuhan masing-masing. Orang yang terkenal dalam mengembangkan tes intelegensi antara lain Bobertag(Jerman), Weahler(Inggris), dan Terman (Amerika).

Dewasa ini perkembangan tes itu telah demikian majunya sehingga sekarang terdapat beratus-ratus macam tes, baik yang berupa tes verbal maupun non verbal. Juga di negeri kita sudah mulai banyak dipergunakan tes-tes(pada umumnya masih merupakan saduran tes luar negeri) dalam lapangan peendidikan maupun dalam memilih jabatan-jabatan tertentu

PERBEDAAN INDIVIDU DALAM ASPEK INTELEGENSI

  

Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak ratusan tahun, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berfikir, yang berbuat dan yang dapat dididik.

Berdasarkan pengertian, individu berarti orang, perseorangan,dan oknum, yang dapat dibentuk dalam suatu lingkungan untuk dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya.

Perbedaan individu Peserta Didik

Makna perbedaan dan perbadaan individual menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.

Dua faktor yang menonjol yang berhubungan dengan individu yaitu:

dari semua manusia mempunyai kesamaan dalam pola perkembangannya

warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai              kecenderungan berbeda

Perbedaan individual dikategorikan ke dalam bidang-bidang berikut:

perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, pengelihatan, dan kemampuan bertindak

perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku

3.perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap

perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar

perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah

Jenis-jenis Perbedaan

1. Perbedaan kognitif

merupakan kemampuan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Yang berarti mampu mengatasi segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan secara sistematik untuk menjadi miliknya.

. Perbedaan kecakapan bahasa

Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis, yang sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta fisik.

. Perbedaan kecakapan motorik

merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.

4. Perbedaan Latar Belakang

Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya

Perbedaan bakat

merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat

6. Perbedaan kesiapan belajar

Setiap peserta didik mempunyai kesiapan belajar yang berbeda-beda, baik pada tingkat kesiapan belajar yang sama dari dalam maupun pada tingkat kesiapan dari luar yang di pengaruhi oleh lingkungan sekitar

Intelegensi orang satu dengan orang yang lainnya itu berbeda-beda. Faktor yang mempengaruhi intelegensi antara lain sebagai berikut:

1. Faktor Bawaan

Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Meskipun peserta didik dalam satu kelas menerima pelajaran dan latihan yang sama tetap saja dijumpai ada yang bodoh, agak pintar, dan pintar sekali. Itu di karenakan faktor keturunan dari orang tuanya. Yaitu batas kemampuan atau kecakapan dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.

Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas

yaitu segala sesuatu yang di minati dapat mendorong untuk berbuat yang lebih giat dan lebih baik karena minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan.

3. Faktor Pembentukan

adalah faktor yang mempengaruhi intelegensi dari luar diri manusia, yang dibagi menjadi dua yaitu pembentukan yang di rencanakan seperti dilakukan di sekolah dan pembentukan yang tid

Faktor Kematangan

Faktor kematangan sangat berhubungan erat dengan umur. Pada umumnya manusia yang memiliki umur lebih tua itu lebih matang dibanding yang muda, di karenakan organ mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik secara psikis dan fisik.

Sehingga normal jika ada bayi lahir hanya bisa menangis dan memiliki jarak pandang yang terbatas

ak di rencanakan seperti pengaruh dari alam lingkugan sekitar.

Faktor Kebebasan

Kebebasan disini adalah manusia bebas menentukan metode dalam memecahkan masalah dalam tingkat kecerdasannya masing-masing.

Kelima faktor diatas saling mempengaruhi dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi, untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak hanya berpedoman atau berpatokan kepada salah satu faktor saja

 KONSEKUENSI PENGAJARAN

Berikut ini adalah konsep pengajaran yang berhubungan dengan beberap factor di atas:

·         Pertalian

Pembelajaran mudah berlaku apabila adanya keterkaitanan antara pendidik dan peserta didik.

·         Pengulangan

Pengulangan materi akan memudahkan peserta didik dalam proses belajar.

·         Kepuasan

Pemberian ganjaran atau hasil belajar yang baik akan mendorong kekekalan perkara yang dipelajari dalam ingtn peerta didik peserta didik.

·         Pelaziman

Kebiasaan membuat Sesutu yang berulang kali dapat menghasilkan kelaziman.

·         Kesediaan

Pembelajaran hanya berlaku apabila peserta didik bersedia menerima materi yang disampaikan oeh pendidik. Kepaksaan akan membuahkan hasil belajar yang tidak baik.

·         Peyertaan

Penyertaan peserta didik dalam proses belajar mrngajar akan membuat peserta didik mudah paham dengan perkara yang di sampaikan.

·         Peniruan

Peniruan gaya pemblajaran oranglain

·         Minat

Pembelajaran berlaku apabila peserta didik minat atau ada kesanggupan dalam mempelajari sesuatu

·         Motivasi

Pemberia motivasi kepada peserta didik itu perlu agarlebih tergerak untuk mempelajari sesuatu. Motivasi boleh wujud  ganjaran luar atau keingin dalaman.

·         Peneguhan

Peneguhan yang sesuai dapat menambahkaan pembelajaran  dan menjamin kekekalan.

·         Peningkatan pembelajaran

Pembelejaran hendaknya disusun secara sistematik  kepada yang mudah yang komplek. Dari mudah kesulit dari umum ke khusus.

·         Kaedah pembelajran

Kaedah pendidik yang baik akan mudah membuat peserta didik menerima perkara yang di sampaikan dan lebih berkesan.

·         Maklum balas

Maklum balas harus terjadi dalam proses belajar  mengajar. Maklum balas adalah hubungan timbale balik antara pserta didik dengan pendidik dan dalam hal ini pendidik dapat memberikan ganjaran kepda peserta didik agar ebih termotivai untuk blajar.

·         Pengalaman keseharian

Pendidik hendaknya menyampaikan materi  berhubungan dengan keseharian pserta didik . mengambil  contoh dalam kehidupan sehari-hari. apa yang di alami itu akan mudah di ingat.